Senin, 06 Februari 2012

ANALISIS NOVEL LASKAR PELANGI

Nama            : Kartini Marlina
Semester/Kelas    : 3A
Judul Novel        : Laskar Pelangi
Karya            : Andrea Hirata
Pendekatan        : Pragmatik

Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata merupakan novel terlaris dalam sejarah kesusasteraan Indonesia. Novel ini mengangkat tema semangat pendidikan anak-anak Belitong di era tahun 70-an, yang diilhami dari kisah nyata penulisnya. Muatan intelektualitas serta spiritalitas novel Laskar Pelangi, menjadikan Andrea Hirata sebagai seorang penulis novel terkenal di Indonesia.
Seperti yang telah disinggung diatas, novel Laskar Pelangi Ini adalah kisah nyata tentang sepuluh anak kampung di Pulau Belitong, Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD yang bangunannya nyaris rubuh dan kalau malam jadi kandang ternak. Sekolah itu nyaris ditutup karena muridnya tidak sampai sepuluh sebagai persyaratan minimal. Namun Keberuntungan atau lebih tepatnya takdir, rupanya masih berpihak pada sepuluh anak kampung Pulau Belitong ini. Sebelum sekolah ini ditutup, ada salah satu siswa yang bernama Harun mendaftarkan diri. Akhirnya, sekolah ini tetap eksis dan bisa terus melanjutkan pendidikannya untuk anak-anak Belitong. Sungguh permasalahan pelik, di saat manusia membutuhkan pendidikan, banyak rintangan menghampiri. Pendidikan menjadi barang mewah yang harus diperjuangkan. Mau belajar saja harus mengantri terlebih dahulu. Siapa yang patut dipersalahkan dalam hal ini? Sekolah, pemerintah, ataukah sistem birokrasinya?
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam novel Laskar Pelangi ini terdapat pelajaran hidup yang tergambar pada bab 10 yaitu dimulainya hal yang menakjubkan yang membuat hati setiap orang akan bergetar melihat, merasakan perjuangan seorang anak nelayan yang benar-benar ingin sekolah dengan jalan menempuh jarak sekolah yang sangat jauh dengan berbagai rintangan yang ia temui di perjalanan. semangat belajar lintang yang begitu kuat, semua itu karena ia rajin membaca, belajar, menganalisis, serta berusaha mencari solusi kehidupannya. Hal ini mengajarkan kita bahwa perjuangan dalam meraih mimpi tidaklah mudah dan membutuhkan pengorbanan.
Selanjutnya pada bab 15-16 menggambarkan kebiasaan para tokoh walaupun tidak semuanya untuk belajar dari alam. Hasil belajar dari alam itu menghasilkan kreativitas atau karya estetis yang luar biasa untuk ukuran mereka. Pada bab ini, penulis ingin menyampaikan bahwa alam sangat berperan dalam keberlangsungan hidup manusia, dengan cara memanfaatkannya sebaik mungkin sehingga menjadi sesuatu yang dapat memberi kepuasan ataupun keberkahan bagi manusia.
Cerita laskar pelangi ini tidak hanya sampai bab 16 saja kerena masih ada bab lain yaitu bab 25 yang mengambarkan kejeniusan seorang anak di dalam merancang cita-citanya, membuat alternative lain jika rencananya itu suatu saat mengalami kendala. Dalam bab itu pengarang ingin menyampaikan bahwa kita harus selalu optimis di dalam mencari jalan keluar di dalam menetapkan perencanaan kehidupan di masa yang akan datang.
Tidak berakhir disitu, Pada bab ke 32 digambarkan perjuangan ikal di dalam meraih cita-cita dengan berusaha yang ekstra. Inilah hasil pendidikan yang di ajarkan kepada laskar pelangi untuk memberi sebanyak-banyaknya bukan menerima sebanyak-banyaknya. Kemudian pada bab terakhir, menceritakan tentang keberhasilan beberapa anggota laskar pelangi. Semua tentu karena mereka selalu berusaha yang terbaik di dalam hidupnya.
Dari penguraian peristiwa-peristiwa di atas maka dapat disimpulkan masalah yang sedang diangkat oleh pengarang yaitu belum meratanya pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Akan tetapi yang lebih penting adalah itu semua bukanlah menjadi kendala bagi seseorang untuk maju mengejar cita-citanya. Kemiskinan bukanlah halangan bagi para tokoh Laskar Pelangi yang mampu belajar membaca potensi dirinya. Selain itu masalah yang mendasar sekali adalah pendidikan tentang agama di jadikan sebagai dasar kita untuk berjuang. Bukankah di dalam islam di anjurkan untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukankah belajar itu ibadah, ikhtiar itu ibadah, maka dari itu keikhlasan perlu ditanamkan kepada para Guru dan pelajar di dalam melaksanakan proses pendidikan.
Seperti halnya yang kita ketahui bahwa cerita pada novel Laskar Pelangi yang sedikitnya telah dipaparkan di atas memiliki kekuatan yang terletak pada sentilan humaniora tentang pentingnya pendidikan sekolah dan sekaligus kuatnya moral agama. Novel ini wajib dibaca bagi generasi muda yang terlena dengan gelimang kemudahan ekonomi dan tak lagi kenal jerih payah untuk menggapai masa depan. Novel ini juga wajib dibaca bagi para pendidik dan pemerintah yang selalu alpa pada pentingnya pendidikan yang berdampak buruk bagi pendidikan yang ada di negeri kita ini sehingga kini kita menjadi bangsa yang sering menjadi bahan olok-olok oleh bangsa lain, karena kita rajin mencetak manusia yang tak punya kualitas.
Setiap kelebihan pastilah ada kekurangan. Seperti halnya sebuah novel berjudul Laskar Pelangi karya andrea hirata ini. Setelah di atas kita membahas tentang kelebihan novel tersebut, maka tidaklah adil jika kita tidak membahas kelemahan novel Laskar Pelangi ini. Kelemahan novel ini hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik, seharusnya menjadi ekor cerita yang membingungkan. Karena penutur ”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah kemubaziran. Sama persis seperti seorang pelukis yang seharusnya berhenti menguaskan catnya pada bidang lukis yang sudah sempurna, tapi kemudian menjadi berantakan karena sebuah goresan yang tidak perlu.
Begitulah gambaran Laskar Pelangi yang merupakan perjuangan dalam meraih mimpi menjadi orang yang hebat. Namun mimpi itu tidak dapat terwujud jika kita tidak berusaha keras dalam mewujudkannya. Berusaha dan terus berusaha adalah hal nyata jika apa yang kita impikan menjadi kenyataan. Semua bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi karena dengan keinginan yang kuat akan membawa kita pada kesuksesan yang nyata seperti Laskar Pelangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar